Pak Polisi, Beranikah Anda Menolak Setoran Hasil Narkoba?


Oleh: Dr.Ainuddin.SH.MH

Dalam berbagai diskusi mengenai pemberantasan narkoba, sering kali kita mendengar tentang penindakan terhadap bandar dan pengedar. Namun, satu aspek yang jarang dibahas secara terbuka adalah dugaan keterlibatan oknum aparat dalam lingkaran bisnis haram ini. Pertanyaannya, beranikah aparat menolak setoran hasil narkoba?

Fenomena Setoran di Institusi Penegak Hukum

Tidak bisa dipungkiri, dalam banyak kasus narkotika, muncul dugaan bahwa ada oknum aparat yang “bermain” di belakang layar. Perannya beragam, mulai dari melindungi bandar, membiarkan transaksi terjadi, hingga menerima setoran sebagai bentuk upeti.

Sistem setoran ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk:

1. Uang Tutup Mata – Diberikan agar aparat tidak mengganggu jalannya bisnis narkoba di suatu wilayah.

2. Uang Suap untuk Pengurangan Hukuman – Dibayar agar tersangka mendapatkan hukuman lebih ringan atau bahkan bebas.

3. Uang Operasional yang Justru Melanggengkan Kejahatan – Dalihnya untuk “membantu operasi”, tetapi justru menjadi bensin bagi bisnis narkoba itu sendiri.

Mengapa Sulit Dihentikan?

Ada beberapa alasan mengapa praktik ini masih terus terjadi:

Struktur Hirarkis yang Rentan

Sistem komando yang ketat di kepolisian bisa menjadi pedang bermata dua. Jika seorang atasan terlibat, maka bawahan cenderung mengikuti, baik karena tekanan maupun loyalitas.

Ekonomi Internal yang Rentan

Gaji aparat, terutama di tingkat bawah, sering kali tidak sebanding dengan risiko kerja mereka. Akibatnya, ketika ditawari “uang tambahan” dalam jumlah besar, sulit untuk menolak.

Budaya Loyalitas yang Salah Kaprah

Di beberapa kasus, menolak setoran dianggap sebagai bentuk “tidak solid” terhadap rekan kerja, sehingga ada tekanan untuk ikut dalam lingkaran ini.

Apa yang Harus Dilakukan?

Pemberantasan narkoba tidak cukup hanya dengan menangkap bandar dan pengguna. Jika akar masalahnya adalah keterlibatan oknum aparat, maka solusinya harus lebih mendalam:

1. Transparansi dan Akuntabilitas

Lembaga kepolisian harus benar-benar membuka diri terhadap audit independen terkait integritas anggotanya.

2. Perlindungan bagi Polisi yang Jujur

Polisi yang berani menolak setoran sering kali justru mendapat tekanan. Harus ada sistem perlindungan agar mereka tidak dikucilkan atau bahkan diancam.

3. Peningkatan Kesejahteraan Polisi

Jika alasan utama keterlibatan adalah ekonomi, maka solusi jangka panjangnya adalah meningkatkan gaji dan fasilitas bagi aparat.

4. Penegakan Hukum yang Tidak Tebang Pilih

Jangan hanya fokus menangkap bandar kecil, tetapi juga berani membersihkan institusi dari dalam.

Penutup: Keberanian Menolak adalah Kunci

Pak Polisi, siapkah Anda menolak setoran hasil narkoba? Jika Anda seorang aparat yang jujur, pertahankan integritas Anda. Namun, jika Anda termasuk yang “bermain”, ingatlah bahwa setiap rupiah dari bisnis haram ini bisa berarti kehancuran bagi banyak generasi.

Pilihannya ada di tangan Anda: Menjadi bagian dari solusi, atau tetap menjadi bagian dari masalah?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengketa Perdata Disulap Jadi Tipikor: Analisis Penyalahgunaan Kewenangan dalam Penegakan Hukum

Kewenangan Presiden dan DPR dalam Pembentukan Undang-Undang di Indonesia: Perspektif Hukum Tata Negara

Opini "Sertifikat Laut, Terobosan Tanpa Tepi"