AL-QUR'AN, Hadis,Sains & Logika Menjawab



Pendekatan dari sudut pandang Al-Qur'an, hadis, serta sains dan logika.

1. Apakah ada dalam Al-Qur'an dan Hadis yang menjelaskan bahwa dunia ini bundar dan berputar pada porosnya?

Al-Qur'an tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa bumi itu berbentuk bulat, tetapi ada ayat-ayat yang menunjukkan isyarat bahwa bumi memiliki bentuk bulat dan berotasi:

QS Az-Zumar (39:5)

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..."

→ Kata "menutupkan" dalam bahasa Arab menggunakan kata "yukawwiru" (يُكَوِّرُ) yang berasal dari takwir, yang berarti "menggulung atau melingkarkan", seperti menggulung serban. Ini menunjukkan indikasi bentuk bumi yang bulat.

QS An-Nazi'at (79:30)

"Dan setelah itu, Dia membentuk bumi seperti telur."

→ Kata "dahaha" (دَحٰىهَا) dalam bahasa Arab berasal dari kata yang berarti "menghamparkan", tetapi juga dapat merujuk pada bentuk seperti telur burung unta, yang agak lonjong (bukan datar).

Hadis tentang Matahari Bersujud

Dalam Shahih Muslim (Hadis 159), Nabi Muhammad menyebutkan bahwa matahari setiap hari bersujud di bawah Arsy sebelum diizinkan terbit kembali dari tempatnya.

→ Beberapa ulama menafsirkan ini sebagai cara menjelaskan fenomena rotasi bumi terhadap matahari dengan bahasa yang dipahami pada masa itu.

Jadi, meskipun Al-Qur'an dan hadis tidak mengatakan secara eksplisit bahwa bumi itu bulat dan berputar, ada isyarat yang mendukung teori ilmiah tersebut.

2. Jika bumi itu bundar, apakah manusia hidup di dalamnya atau di setiap pinggirannya?

Jika kita membayangkan bumi sebagai bola, maka manusia hidup di permukaannya, bukan di dalamnya. Gravitasi bumi menarik semua benda ke arah pusatnya, sehingga orang-orang tetap "melekat" di permukaan bumi tanpa jatuh.

Tidak ada "pinggiran" dalam arti seperti tepian meja. Dimanapun Anda berada di bumi, permukaannya akan selalu terasa datar karena bumi sangat besar.

Jika ada seseorang di Indonesia dan seseorang di Amerika Serikat, mereka sebenarnya berdiri di sisi yang berlawanan dari bola bumi, tetapi tetap merasa seperti berada di atas tanah yang datar.

3. Mengapa manusia tidak merasakan putaran bumi?

Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.670 km/jam di ekuator. Namun, kita tidak merasakan perputaran ini karena:

Kita dan segala sesuatu di permukaan bumi ikut bergerak dengan kecepatan yang sama. Ini seperti naik pesawat yang melaju stabil di udara. Kita tidak merasakan kecepatannya selama tidak ada percepatan atau perlambatan.

Atmosfer bumi juga ikut berputar bersama bumi, sehingga tidak ada angin yang sangat kencang akibat perputaran bumi.

Jika bumi tiba-tiba berhenti, barulah kita akan merasakan efeknya—sama seperti jika mobil yang melaju kencang tiba-tiba mengerem mendadak.

4. Apakah jika bumi berhenti sejenak atau melambat, maka manusia baru merasakan gempa bumi?

Tidak. Gempa bumi tidak terjadi karena bumi melambat atau berhenti berputar. Gempa bumi disebabkan oleh:

Pergeseran lempeng tektonik di kerak bumi.

Aktivitas gunung berapi.

Dampak dari tumbukan meteorit besar.

Namun, jika bumi benar-benar berhenti berputar secara tiba-tiba, dampaknya akan sangat besar, lebih parah dari gempa bumi biasa. Semua benda di permukaan bumi yang masih memiliki momentum (karena awalnya bergerak bersama rotasi bumi) akan terdorong ke arah luar dengan kekuatan luar biasa, menyebabkan bencana global.

5. Penjelasan secara science dan logika

Bumi berbentuk hampir bulat (oblate spheroid) karena gaya gravitasi menarik massa ke pusatnya.

Bumi berputar pada porosnya karena momentum awal sejak terbentuknya sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Kita tidak merasakan putaran bumi karena hukum inersia (hukum pertama Newton), yaitu bahwa benda yang bergerak dengan kecepatan konstan dalam sistem tertutup tidak akan merasakan gerakannya sendiri.

Gempa bumi bukan karena rotasi bumi berhenti, tetapi karena pergerakan kerak bumi akibat aktivitas geologi.

Jika bumi tiba-tiba berhenti, dampaknya meliputi:

1. Angin supersonik—karena atmosfer masih memiliki momentum rotasi, akan terjadi angin dengan kecepatan lebih dari 1.000 km/jam yang bisa menyapu permukaan bumi.

2. Tsunami raksasa—Lautan masih akan memiliki momentum dan menyebabkan air bergulung ke daratan.

3. Pergeseran massa daratan—Benua-benua bisa mengalami pergeseran besar akibat perubahan gaya gravitasi dan rotasi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengketa Perdata Disulap Jadi Tipikor: Analisis Penyalahgunaan Kewenangan dalam Penegakan Hukum

Kewenangan Presiden dan DPR dalam Pembentukan Undang-Undang di Indonesia: Perspektif Hukum Tata Negara

Opini "Sertifikat Laut, Terobosan Tanpa Tepi"